Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 14:15:15【Resep Pembaca】131 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(28)
Artikel Terkait
- IFSR catat 411 daerah raih predikat nol insiden MBG
- Baznas RI terjunkan tim bantu warga terdampak banjir Cisolok Sukabumi
- Pendaftaran film santri di SANFFEST 2025 dimulai 10 November 2025
- Komisi VIII: Perjuangkan fasilitas layak untuk jemaah haji Indonesia
- Waralaba kopi Indonesia bukukan potensi transaksi Rp9,6 miliar di TEI
- Program MBG Lampung telah jangkau 86 persen penerima manfaat
- Kemenhub perkuat keselamatan penerbangan nasional lewat MOR
- Di hadapan Presiden Lee, Prabowo cerita Indonesia gandrungi K
- Mangut, kuliner tradisional dari pesisir Jawa
- Batuk Ngak Kunjung Reda? Minum 5 Teh Ini Ampuh Bikin Tenggorokan Lega
Resep Populer
Rekomendasi

Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025

Pemprov DKI harus jaga sanitasi kota terutama saat musim hujan

Siswa penerima MBG di Jateng sampaikan pesan bercara unik ke Presiden

Mikroplastik jadi alergen yang ancam kesehatan kulit

Pemkot Bandarlampung sebut belum ada rekomendasi SLHS ke dapur MBG

BGN latih 2.705 penjamah makanan di dua pulau besar di NTT

KEK Batang: Enam perusahaan berinvestasi Rp456,76 miliar

BNN: Target Indonesia Emas sulit tercapai jika narkoba ngak ditangani